Rudi,A.Ma.Pd

Minggu, 13 September 2020

Ringkasan Tema 1 Indahnya Kebersamaan Kelas IV SD

 

RINGKASAN TEMA 1 INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD



 

TEMA 1 PKN

3.4 Memahami berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

A.    Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesi

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut :

1.    Keadaan geografis

2.    Pegaruh kebudayaan asing

3.    Kondisi iklim dan kondisi alam yang berbeda

1.    Tipe fisik

2.    Bahasa

3.    Adat istiadat

4.   Kesenian daerah Keanekaragaman Agama di Indonesia

 

Berikut penjelasan Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia :

1.    Agama Islam

 

Nama Kitab Suci

: Al Qur'an

 

Tempat Ibadah

: Masjid

 

Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru

 

 

Hijrah, Isra’ Mi’raj

2.

Agama Kristen Protestan

 

Nama Kitab Suci

: Alkitab

 

Tempat Ibadah

: Gereja

 

Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa

 

 

Almasih

3.

Agama Katolik

 

 

Nama Kitab Suci

: Alkitab

 

Tempat Ibadah

: Gereja

 

Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa

 

 

Almasih

4.

Agama Hindu

 

 

Nama Kitab Suci

: Weda

 

Tempat Ibadah

: Pura

 

Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi

5.

Agama Buddha

 

 

Nama Kitab Suci : Tri Pitaka

 

Tempat Ibadah : Vihara

 

 

Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina

6.

Agama Kong Hu Cu

 

 

Nama Kitab Suci

: Si Shu Wu Ching


Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh



TEMA 1 BAHASA INDONESIA

3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.

Setiap bacaan biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf memiliki gagasan pokok yang diperkuat oleh gagasan pendukung. Gagasan pokok adalah ide utama yang dibahas dalam suatu bacaan, bisa berupa kalimat inti atau pokok paragraf. Gagasan pendukung adalah uraian atau tambahan informasi untuk gagasan pokok. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan gagasan pokok setiap paragraf.

 

1.      Bacalah paragraf dengan cermat!

2.      Cermati kalimat pertama hingga terakhir! 

a.       Apakah kalimat pertama merupakan gagasan pokok atau gagasan penjelas? Apakah kalimat kedua yang merupakan gagasan pokok? Teruslah membaca kalimat demi kalimat hingga gagasan pokok paragraf ditemukan.

 

b.      Ingat, gagasan pokok sebagai isi atau inti paragraf dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir, atau di seluruh paragraf.

 

Contoh:

 

Sigap Membantu Sesama

Malam itu beberapa warga Kampung Babakan berkumpul di pos jaga. Tiba-tiba terlihat seorang bapak tua yang berjalan pelan. Ia memanggul kardus besar di pundaknya. Oh, rupanya Pak Sammy.

 

Pak Sammy baru pulang dari kampungnya di Maluku. Sudahdua minggu Pak Sammy pulang ke Maluku. Ia harus menghadiri acara adat di sana. Ia menggunakan kapal laut. Perjalanannya membutuhkan waktu dua sampai tiga hari. Tentu Pak Sammy sangat lelah. Apalagi usianya sudah cukup tua.

 

Pak Encep menawarkan bantuan untuk membawa kardusnya. Sampai di rumah, Pak Sammy mengeluh kepalanya pusing. Pak Encep memanggil warga yang lain untuk membantu. Datanglah Pak Made, Pak Udin dan Pak Nur. Mereka dengan cepat membantu Pak Sammy. Pak Made dan Pak Encep membersihkan tempat tidur. Pak Udin mengambilkan menghangatkan air untuk membuat teh. Pak Nur membeli makanan.

 

Setelah makan dan meminum teh hangat Pak Sammy beristirahat. Ia senang warga desa membantunya. Di Kampung ini Pak Sammy merasa memiliki keluarga.

 

1.      Gagasan pokok paragraf 1

Malam itu beberapa warga Kampung Babakan berkumpul di pos jaga.

 

2.      Gagasan pokok paragraph 2

Pak Sammy baru pulang dari kampungnya di Maluku.

 

3.      Gagasan pokok paragraf 3

Pak Encep menawarkan bantuan untuk membawa kardusnya

 

4.      Gagasan pokok paragraf 4

Di Kampung ini pak Sammy memiliki keluarga.


TEMA 1 IPA

3.6 Memahami sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran. 

Sifat Bunyi Merambat

 Bunyi merupakan gelombang yang perambatan arahnya sejajar dengan arah getarnya.

 Bunyi dapat terdengar jika memenuhi syarat berikut.

1.      Ada sumber bunyi

2.      Ada media penghantar

3.      Ada pendengar

Bunyi yang berasal dari sumber bunyi sampai kepada pendengar dengan cara merambat. Bunyi dapat merambat melalui media perantara: udara, zat cair, dan benda padat. Bunyi tidak dapat merambat tanpa adanya media perantara. Bunyi yang merambat melalui benda padat dan zat cair akan terdengar lebih jelas dibandingkan bunyi yang merambat melalui udara.

 

Fakta-fakta Perambatan Bunyi dalam Kehidupan

1.      Bunyi merambat melalui media udara: semua suara yang terdengar: saat bercakap-cakap, dan suara bergema di sekitar kita.

 

2.      Bunyi merambat melalui zat cair: sura lumba-lumba yang tertangkap radar kapal selam.

3.      Bunyi merambat melalui benda padat: saat menempelkan telinga di rel kereta api, maka suara roda kereta api yang masih berjarak belasan km akan terdengar dengan cukup jelas.

 

Bunyi

Seperti kita ketahui bersama, bahwa bunyi suara kereta api yang sedang melintas, suara kicauan burung, dan suara orang mendengkur sangat jelas berbeda. Bunyi sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Saat kita tidak bersuara pun, akan menghasilkan bunyi.

 

1.      Definisi Bunyi

Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi dihasilkan oleh bendabenda yang bergetar.

 

2.      Sifat-Sifat Bunyi

Sifat-sifat bunyi ada tiga, yaitu sebagai berikut. 

a.       Termasuk gelombang longitudinal (gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya). 

b.      Perambatannya membutuhkan medium.

c.       Dapat dipantulkan.

 

3.      Sumber-Sumber Bunyi

Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi. Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi adalah benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah alat-alat musik seperti gamelan, suling, dan trompet, serta benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul.

 

4.   Jenis-Jenis Bunyi

Bunyi mempunyai jenis yang berbeda-beda. Hal ini bergantung dari frekuensinya. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

 

a.       Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat rendah, yaitu kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar oleh kelelawar, anjing, jangkrik, dan kuda.

 

b.      Bunyi Audiosonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di antara 20-20.000Hz. Bunyi audiosonik ini dapat didengar oleh manusia.

 

c.       Bunyi Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi, yaitu lebih dari 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini dapat didengar oleh lumba-lumba.

 

5.    Perambatan Bunyi

Ketika ada terompet ditiup dan gitar dipetik, kita akan mendengar kedua bunyi tersebut secara bersamaan. Bunyi trompet dan gitar tersebut merambat melalui medium udara. Udara merupakan medium yang sering dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jenis dan suhu medium. Pada umumnya, bunyi dapat merambat melalui medium padat, cair, dan udara. Bunyi tidak merambat di ruang hampa udara karena bunyi memerlukan medium untuk merambat. Benda padat dan cair merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Hal ini disebabkan susunan partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel udara. Selain jenis medium, faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi adalah suhu medium. Semakin besar (meningkat) suhu medium, maka cepat rambat bunyi akan semakin besar. Hal ini dikarenakan pada saat suhu medium meningkat, molekul-molekul medium akan bergerak lebih cepat. Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan antarpartikel medium yang frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya frekuensi tumbukan ini, energi akan berpindah dalam waktu singkat, sehingga cepat rambat bunyi akan semakin cepat.

 

6.   Pemantulan Bunyi

Bunyi merupakan suatu gelombang sehingga bunyi mengalami pemantulan. Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi pantul.

 

a.    Bunyi yang Memperkuat Bunyi Asli

Bunyi ini terjadi apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang sangat dekat dengan dinding pemantulnya. Dengan demikian, bunyi pantulnya akan terdengar jelas dan bersamaan dengan bunyi aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang berada di dalam ruangan kecil akan terdengar jelas

 

b.   Gaung

Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terpantul berulang-ulang. Gaung terjadi jika bunyi dipantulkan pada permukaan yang keras. Contohnya adalah pemantulan bunyi yang terjadi di dalam bioskop. Untuk menghindari terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau gedung konser dilapisi oleh bahan-bahan yang lunak, seperti karpet, busa karet, dan gabus.

 

c.       Gema

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi dengan dinding pemantulnya. Contohnya adalah bunyi pantul yang dihasilkan oleh dinding antarbangunan dan dasar suatu ruangan.

 

7.      Jenis Bunyi yang Lain

Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi yang lain

a.       Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi yang teratur. 

b.      Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur.

c.       Dentum adalah bunyi yang mempunyai amplitudo yang sangat besar dan terdengar mendadak.

d.      Warna bunyi atau timbre adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang sama, tetapi terdengarnya berbeda.


8.      Resonansi Bunyi

Peristiwa resonansi banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar. Frekuensi benda yang bergetar bernilai sama dengan frekuensi benda yang dipengaruhinya. Berikut ini adalah contoh peristiwa resonansi yang menguntungkan dan merugikan.

a.       Resonansi yang menguntungkan, yaitu resonansi yang terjadi pada alat musik, seperti gitar, gamelan, dan genderang.

b.      Resonansi yang merugikan, yaitu resonansi yang terjadi pada suara deru pesawat terbang yang dapat membuat kaca pecah.

 

Indera Pendengar (Telinga)

Telinga merupakan indra untuk mendengar. Setiap hari kita mendengarkan bermacam-macam suara, tetapi tidak semua suara dapat kita dengar. Telinga kita hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20 – 20.000 getaran per detik (Hertz/Hz).

1.   Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya

Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga berfungsi untuk menangkap suara dari luar. Suara yang telah ditangkap kemudian diteruskan lewat lubang telinga menuju ke gendang telinga. Gendang telinga kemudian bergetar sesuai dengan jumlah getaran yang diterima daun telinga. Telinga bagian tengah terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang itu disebut tulang-tulang pendengaran. Telinga bagian tengah berfungsi menerima suara yang ditangkap oleh telinga bagian luar. Pada bagian ini terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah. Telinga bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, bundar, tiga saluran setengah lingkaran, serta rumah siput (koklea). Pada rumah siput terdapat ujung-ujung saraf pendengaran dan alat keseimbangan tubuh.

 

2.   Cara Kerja Telinga

Bagaimana prosesnya sehingga kita dapat mendengar? Suara yang berasal dari luar masuk ke telinga melalui udara. Suara tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya, gendang telinga bergetar. Getaran ini lalu diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga bagian dalam, tepatnya di ujung saraf. Oleh saraf, getaran tersebut disampaikan ke otak agar diolah sehingga kita dapat mendengar. Selain sebagai indra pendengar, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Bunyi atau suara yang sangat keras dapat memecahkan gendang telinga. Mengapa demikian? Karena gendang telinga hanyalah selaput tipis yang mudah pecah atau robek. Tindakan apa yang dapat kamu lakukan ketika mendengar suara yang keras seperti suara petir?

 

3.   Kelainan pada Telinga

Telinga merupakan salah satu organ yang penting. Sebagai organ tubuh yang lemah, telinga bisa mengalami kelainan maupun terserang penyakit. Misalnya, tuli dan congek. a. Tuli

 

Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau suara. Tuli dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya saraf pendengaran. Pada orang yang telah berusia lanjut, ketulian biasanya disebabkan oleh kakunya gendang telinga dan kurang baiknya hubungan antartulang pendengaran.

 

b.   Congek

Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada bagian telinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri.


4.   Memelihara Kesehatan Telinga

Agar telinga kita selalu sehat, maka kita harus selalu membersihkan telinga dengan teratur. Membersihkannya dapat dilakukan dengan menggunakan benda yang lunak seperti kapas pembersih. Jangan sekali-kali membersihkan telinga dengan benda yang keras dan tajam karena dapat merobek gendang telinga.



TEMA 1 IPS

 

3.2 Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia.

 

MENGHARGAI KEANEKARAGAMAN DI MASYARAKAT INDONESIA

1.      Cara Menghargai Keanekaragaman yang ada di Masyarakat Setempat 

      Keanekaragaman yang ada di masyarakat harus kita hargai dan hormati, agar tidak terjadi

     perselisihan dan perpecahan. Keanekaragaman tersebut meliputi agama, suku bangsa, sistem

     kekerabatan, budaya dan adat kebiasaan penduduk. 

     Cara menghargainya dapat dilakukan antara lain:

 

a.       menghormati semua pemeluk agama,

b.       senang bergaul dan bekerja sama dengan semua suku bangsa,

c.       menghadiri undangan kegiatan yang diselenggarakan berbagai kelompok masyarakat, dan 

d.      tidak memandang rendah terhadap budaya dan adat kebiasaan yang ada di masyarakat.

 

2.      Sikap Menerima Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya di Masyarakat Sikap Menerima Keanekaragaman Suku Bangsa

Untuk menjaga persatuan bangsa, kita harus menerima keberadaan semua suku bangsa. Sikap menerima keanekargaman suku bangsa, misalnya:

1.      Menerima bahasa, adat-istiadat, dan kesenian semua suku bangsa,

2.      Bersedia bergaul dan bekerja sama antarsuku bangsa, dan

3.      Tidak menganggap lebih rendah terhadap suku bangsa lain.

4.      Sikap Menerima Keanekaragaman Budaya di Masyarakat

5.      Sikap menerima keanekaragaman budaya dapat kita wujudkan dalam bentuk kebiasaan menjaga kelestarian budaya asli, menghindari kebiasaan yang merusak budaya asli, dan menerima budaya asing atau baru.

6.      Cara menjaga kelestarian budaya asli antara lain ikut mempelajari dan mengikuti lomba kesenian daerah, melindungi dan merawat benda seni tradisional, dan sebagainya

7.      Cara menghindari kebiasaan yang merusak budaya asli, misalnya tidak membuat kotor, corat-coret, dan meremehkan benda-benda seni tradisional, serta tidak mengganggu pentas seni daerah.

8.      Menerima budaya asing atau baru yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Budaya-budaya asli daerah dan budaya asing atau baru yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, semakin memperkaya budaya nasional.

 

Keragaman budaya

1.      Rumah adat 

a.    Rumah adat Baduy dari Banten

b.    Rumah Adat Tongkonan dari Sulawesi selatan 

c.    Honai dari Papua

 

2.      Tarian daerah

a.    Gending Sriwijaya dari sumatera selatan

b.    Tari Hudoq dari Kalimantan timur

c.    Tari Serimpi dari Jawa tengah dan jogya

d.   Tari Saman dari Aceh

 

3.      Makanan khas

a.    Lempah kuning dari pangkal pinang

b.    Ketan uli dari betawi

c.    Seruit dari lampung 

d.    Tumpeng dari jawa.

0 komentar:

Posting Komentar